Kisah Abu Nawas yang Sembuhkan Penyakit Susah Tidur Raja
Pada malam hari, baginda Raja terlihat sangat gelisah, badannya terasa letih. Namun tak bisa tidur padahal Ia sudah berusaha memejamkan mata selama beberapa menit namun hasilnya tetap nihil. Hingga pertengahan malam tiba Baginda Raja masih saja belum bisa memejamkan matanya.
Ia
pun lalu memanggil salah satu seorang pengawal istana.
“Hai
pengawal umumkan kepada seluruh rakyat kerajaan, barang siapa bisa membuat saya
tertidur akan diberi hadiah 10 kantong uang emas,” kata Baginda Raja.
Pengawal
istana bergegas memberi isyarat kepada bawahannya agar bergerak cepat. Maka disebarlah
seluruh pasukan ke setiap pelosok desa untuk menghubungkan sayembara tersebut.
Kemudian,
datanglah dua orang peserta yang berminat mengikuti sayembara setelah diijinkan
oleh pengawal mereka berdua masuk ke kamar Baginda secara bergantian.
Peserta
pertama masuk kedalam kamar pribadi raja. Ia duduk di kursi yang sudah
disediakan oleh pengawal. Peserta pertama memulai ceritanya “dahulu kala ada
Pemuda durhaka bernama Tsa’labah.Kelakuan kurang ajarnya membuat hati kedua
orang tuanya terluka namun menjelang wafatnya tsa'labah pun bertaubat. Disaat sakratul mautnya, Tsa’labah tak
kunjung meninggal hingga berbulan-bulan. Doa Rasulullah pun tidak dikabulkan
kecuali kesalahannya dulu dimaafkan oleh kedua orang tuanya”
Sampai cerita itu habis Baginda Raja malah
semakin sulit tidur karena ia asyik menyimak cerita tersebut. Peserta pertama
pun dianggap gagal dan disuruh pulang kerumah.
Sekarang giliran peserta kedua masuk kekamar Baginda Raja, peserta kedua
duduk bersilang di kursi yang sudah disediakan oleh pengawal istana.
Dengan
percaya diri Ia pun mulai bercerita
“Begitu
cantik ceritanya Ratu Bilqis membuat siapapun kepincut termasuk para Jin. Namun
sayang dibalik kesempurnaan parasnya Ratu Bilqis digosipkan mempunyai kutil di
betis sebelah kirinya lebih. Sulaiman
ingin membuktikan kebenaran gosip tersebut beliau kemudian mengundang
Ratu Bilqis untuk datang ke istananya.”
Karena penasaran dengan kelanjutan ceritanya
Baginda Raja malah dibuatnya menjadi susah tidur.
Peserta
kedua dianggap gagal dan ia dipersilahkan kembali pulang ke rumahnya.
Hal
ini membuat pengawal istana pusing tujuh keliling karena raja mereka tak
kunjung bisa tidur. Di puncak kekesalan
Baginda Raja pada saat itulah Abu Nawas datang ia memasuki kamar baginda dan
dan memberi hormat.
“Salam
hormat Baginda Raja,” ujar Abu Nawas.
Kemudian Abu Nawas duduk disebelah Baginda
Raja yang sedang rebahan di tempat tidurnya. Setelah dipersilahkan Abu Nawas
mulai bercerita.
“Dulu
ada seekor Raja semut yang kurang kerjaan ia masuk ke kuping sebelah kanan yang
sedang tidur lalu ia keluar lagi masuk lagi luar lagi masuk kemudian keluar
lagi kemudian masuk ke kuping kiri keluar lagi masuk lagi dan keluar lagi masuk
lagi luar lagi masuk keluar masuk keluar begitu seterusnya.”
Baginda
Raja pun kesal mendengar kisah yang dituturkan oleh Abu Nawas. Ia menjadi jenuh
dan sama sekali tidak tertarik dengan ceritanya sehingga lebih Raja memiringkan
tubuhnya membelakangi Abu Nawas, akan tetapi Abu Nawas terus saja melanjutkan
ceritanya.
Akibat
cerita yang menjenuhkan itu Baginda Raja pun mulai menguap beberapa kali
perlahan Baginda Raja mulai mengatupkan kedua matanya dan akhirnya Baginda Raja
pun bisa tertidur.
Kesesokan
harinya Abu Nawas kembali dipanggil ke istana untuk menghadap Baginda Raja.
“Hey
Abu Nawas ceritamu itu memang aneh tersangat menjerumuskan. Akan tetapi kamu
telah berhasil membuat saya tertidur. Silakan
Abu Nawas kamu ambil hadiah yang sudah saya janjikan,” ujar Baginda
Raja.
“Terima
kasih Paduka yang mulia anda ikut bahagia karena baginda tadi malam bisa tidur dengan begitu nyenyak.
Komentar