Sangat Cerdik, Kisah Abu Nawas Disuruh Menjahit Batu yang Pecah
Pada suatu hari, Abu Nawas diperintahkan menjahit lumpang yang pecah. Tampaknya Baginda Raja masih saja mencari cara agar dapat mengalahkan Abunawas.
Setelah itu, Baginda Raja benar-benar ingin menghukum Abu Nawas karena memang akhir-akhir ini Abu Nawas sering membuat malu Baginda Raja, bahkan di hadapan rakyatnya sendiri.
"Siasat apa ya supaya Abu Nawas bisa tercipta?," pikir Baginda Raja dalam hati.
Untuk beberapa lama Baginda Raja masih belum menemukan caranya. Akhirnya ia pun terpaksa meminta bantuan dari para menteri-menterinya tapi dari sekian banyak usulan para menterinya tidak ada satupun yang menurut Baginda Raja berbobot.
"Tipuan yang kalian usulkan sangat mudah dipecahkan jangankan Abu Nawas saya sendiri bisa dengan mudah menebaknya," ujar Baginda Raja merasa tak puas.
Tiba-tiba penasehat kerajaan pun berkata "Ampun paduka yang mulia,bukankah paduka mempunyai batu lumpang yang sudah retak, suruh saja Abu Nawas untuk menjahitnya,"
Mendengar hal itu Baginda Raja langsung kegirangan.
"Usulan mu bagus saya setuju dengan ide mu cepat, panggil Abu Nawas ke mari," kata Baginda Raja.
Singkat cerita datanglah Abu Nawas menghadap Baginda Raja.
"Ampun beribu ampun paduka yang mulia, ada yang gerangan apa Paduka memanggil hamba?," Tanya Abunawas
"Saya ada tugas baru untuk kamu," jawab Baginda Raja
"Tugas apakah itu wahai Paduka yang mulia?," tanya Abu Nawas kembali
"Saya punya lumpang yang terbuat dari batu tapi sayang lumpang tersebut ini retak dan terbelah menjadi dua. Saya ingin kamu menjait lubang itu agar menyatu kembali," tutur Baginda Raja.
Tubuh Abu Nawas mendadak berkeringat mendengar perintah tersebut, wajahnya langsung berubah menjadi pucat.
"Jebakan apalagi ini, Mana ada batu bisa dijahit," grutu Abu Nawas dalam hati.
"Eh Abu Nawas, Kenapa kamu malah bengong, saya kasih waktu sehari Kalau kamu tidak bisa kamu akan mendapatkan hukuman," Kertak Baginda Raja.
"Sekarang kamu pulang dan bawa Batu yang terletak ini," perintah Baginda Raja.
Setelah itu Abu Awas pun pamit untuk kembali pulang. Setibanya di rumah Abu Nawas langsung pergi mengumpulkan batu-batu kecil yang serupa dengan batu lumpang tersebut.
Keesokan harinya, Abu Nawas pergi menuju istana dengan membawa batu-batu kecil dan lumpang batu milik Baginda Raja.
Setelah sampai di kerajaan Baginda Lansung bertanya kepada Abu Nawas.
"Hey abu nawas, apakah lumpang batunya sudah dijahit?," tanya Baginda Raja.
"Ampun Paduka yang mulia saya sudah mengumpulkan batu-batu kecil yang sama persis jenisnya dengan lumpang batu milik Paduka dan saya minta tolong kepada Paduka untuk memilihkan serat dari batu-batu kecil yang saya kumpulkan. Setelah itu saya akan jahit batu lumpang milik Baginda," jawab Abu Nawas.
"Apa apaan kau ini, siapa juga yang dapat membuat batu sekecil itu menjadi benang?," tanya Baginda Raja.
"Ampun beribu ampun paduka mulia, tapi lumpang batu mirip padukan tidak bisa bila dijahit pakai benang biasa. Lumpang batu itu harus dijahit dengan benang yang terbuat dari batu," ujar Abu Nawas
Mendengar penjelasan Abu Nawas Baginda Raja pun tak bisa berbuat apa-apa, kamu memang cerdik Abu Nawas," batin Baginda Raja dalam hati
Dengan terpaksa Baginda Raja kembali membebaskan Abu Nawas
Abu Nawas pun lolos dari hukuman meskipun dia tidak bisa menyelesaikan tugas mustahil yang diberikan oleh Baginda Raja.
Komentar