Kisah dan Tips Evelyn Tahar, Penerima Beasiswa ke Korea Selatan
Evelyn Tahar
merupakan mahasiswi Politeknik Negeri
Jakarta yang menerima beasiswa belajar di luar negeri melalui program IISMAVO (Indonesian International Student Mobility Awards
for Vocational Student ). (Foto : Evelyn Tahar)
Menempuh pendidikan dan mendapatkan beasiswa di luar negeri bukanlah perkara yang mudah. Seseorang perlu memiliki tekad yang kuat untuk bisa menggapainya. Salah satunya mahasiswi yang berhasil mewujudkan impian tersebut adalah Evelyn Tahar, Mahasiswi Administrasi Niaga prodi Mice (Mice’19) Politeknik Negeri Jakarta.
Evelyn adalah penerima beasiswa belajar di luar negeri melalui program beasiswa IISMAVO (Indonesian International Student Mobility Awards for Vocational Student ) dari kampus merdeka. Melalui program ini dia berkesempatan belajar di Daegu Catholic University, Korea Selatan dan jurusan yang ia ambil adalah Hotel Management.
Perasaannya tentu saja senang sekalii, sampai sulit untuk diekspresikan dengan kata-kata. Karena sebenarnya aku nggak ada pemikiran sama sekali mimpi aku buat studi di luar negeri, terutama Korea, bisa terwujud!
Evelyn ini sudah mulai belajar di Daegu Catholic University, dari tanggal 29 Agustus – 16 Desember 2022 dan kembali ke Indonesia pada 23 Desember 2022. Program IISMAVO membiayai berbagai hal meliputi administrasi perkuliahan hingga biaya hidup.
“Program IISMAVO itu cover full, mulai dari biaya kuliah diluar negeri, sampai biaya hidup. Jadi biaya yang ditanggung sendiri cuma bayar UKT dikampus Indonesia (PNJ), biaya tes bahasa inggris, sama biaya paspor kalo belum punyaa. Bahkan untuk asuransi, tes PCR, atau semisalnya harus karantina, itu semuanya discover,” ucap Evelyn.
Adapun seleksi beasiswanya melalui 3 tahap, tahap pertama adalah tahap administrasi, tahap kedua interview dan terakhir tes kebhinekaan. Lalu berkas yang disiapkan olehnya seperti essay, transkrip nilai, EPT (English Proficiency Test) dan rekomendasi dari kampus.
Evelyn menceritakan, tujuan utama kuliah diluar negeri ingin melihat dunia lebih luas dari sudut pandang yang berbeda. Dengan kita tinggal dan merasakan berbagai perbedaan baik dalam budaya maupun kultur negara lain, Evelyn ingin sekali mendapatkan pengalaman dan pengetahuan lebih mengenai industri yang ia minati di luar negeri.
Lingkungan belajar yang supportif sangat membuatnya nyaman selama merantau. Ia mengaku awalnya mengalami kesulitan saat kuliah disana.
“Kuliah di negara orang sepertinya nggak mungkin nggak ada kesulitan yaa.. Karena kebetulan aku diterima di Korea, salah satu masalah tersulit adalah language barrier, karena orang Korea menggunakan bahasa Korea dan jarang yang bisa berbahasa Inggris. Jadi, diawal-awal aku sehari-hari cuma bermodalkan body language sama aplikasi penerjemah kalau mau ngomong sama orang Korea. Jadi aku memustuskan buat ambil kelas bahasa korea untuk 14 minggu selama disini,” ucap Evelyn.
Selain berfokus terhadap akademik, Evelyn juga mengikuti kegiatan Summit237. Dimana International student dan local student bisa bertemu untuk saling kenalan dan bertukar kultur. Ia mengatakan kegiatan tersebut dilakukan setiap minggu sekali. Tidak hanya saling kenalan, kegiatan ini juga bermain games bersama maupun dinner bareng.
Ia
juga sempat mengikuti Daegu and Gyeongbuk Hallyu Tourism Course Video
Competition. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Pemerintah Metropolitan Daegu
dengan yayasan Pariwisata Daegu selama satu bulan, dimulai dari September
hingga Oktober 2022. Selain itu video tersebut merupakan salah satu project mata
kuliahnya Tourism Product Planning.
Lomba Video Kursus Pariwisata Daegu dan Gyeongbuk Hallyu mengharuskan peserta (mahasiswa) untuk membuat video terkait objek wisata di Kabupaten Daegu dan Gyeongbuk dengan tema "Hallyu" dan diikuti oleh lokal maupun internasional. Evelyn dan timnya, Stephanie dari Politeknik Tonggak Equator dan Graciella dari Podomoro University menciptakan konsep video dari situs pembuatan film K-Drama dan mengunjungi beberapa lokasi film seperti "Hometown Cha-Cha", "Business Proposal", dan "What "S Wrong with Secretary Kim" yang terletak di Daegu dan Pohang.
Tidak disangka video fantastis mereka yang berjudul "Glimpse of Gyeongsang: Re-filming the Journey" memenangkan juara pertama dan mendapatkan hadiah 1 Milion Won pool atau Rp 12.000.000.
Evelyn dan timnya memenangkan juara pertama dan mendapatkan hadiah 1 Milion Won pool atau Rp 12.000.000. (Foto : Evelyn Tahar)
Selama hidup di Korea, dia terkejut karena kebiasaan di Korea kalau minggu ujian semua orang belajar diperpustakan atau café. Bahkan cafeteria hampir penuh dengan orang yang belajar disana.
“Kalau di Indonesia kan jarang yaa ke perpus, disana mah rame banget apalagi café aja sampai rame gitu hehehe,” ucap Evelyn.
Sebagai orang yang berasal dari iklm tropis, dia harus berusaha keras untuk menyesuaikan diri dengan suhu di sana yang lebih dingin.
Diakhir wawancara Evelyn menyarankan agar jangan menyerah dan jangan berhenti untuk bermimpi. Meskipun peluangnya keliatan kecil setidaknya mencoba dahulu karena lebih baik menyesal mencoba daripada tidak mencoba sama sekali.
“Karena
aku beneran nggak ada kepikiran bakalan berangkat ke Korea dengan beasiswa full
tahun ini, tapi here I am kedinginan di Korea. Nggak ada yang tau besok kita
akan dimana guys,” tutup Evelyn.
Komentar