Kisah Abu Nawas yang Menyadarkan Seorang Pengemis

Suatu hari Abu Nawas dikunjungi oleh seorang pengemis laki-laki, pengemis itu meminta makanan karena sudah lama tidak makan. Namun Abu Nawas tidak memberikan sesuap nasi atau makanan lainnya yang sangat diharapkan oleh pengemis itu.

 Akan tetapi ia malah mengajukan beberapa pertanyaan semata-mata.

" Kenapa engkau mengemis apa engkau tidak mempunyai pekerjaan?," tanya Abu Nawas 

"Maaf tuan saya sudah lama mencari pekerjaan tapi belum juga ada yang mau menerima saya bekerja,"  jawab pengemis itu

"Lalu apa engkau mau bekerja sekalipun pekerjaan itu berat?," tanya Abu Nawas 

"Asalkan halal saya mau, Tuan," jawab si pengemis 

Akhirnya Abu Nawas mengantarkan pengemis itu menemui sahabatnya yaitu Abu Wardah. 

Singkat cerita pengemis Itu diminta bekerja untuk mencabut rumput. Ternyata pengemis itu merupakan seorang pekerja yang sangat rajin dan tangkas, di dalam waktu singkat saja pekerjaannya pun selesai. 

Abu Wardah pun sangat kagum dan tergerak hatinya untuk memberikan pekerjaan yang lebih serius. Ia pun meminta pengemis itu untuk memisahkan Satu ember kurma menjadi tiga bagian. Yang bagus diletakkan di keranjang pertama sementara yang lumayan bagus diletakkan di keranjang kedua dan kurma yang jelek diletakkan di keranjang ketiga. Namun Ia lupa tidak memberikan penjelasan kepada pengemis itu tentang perbedaan antara yang baik dan yang buruk. 

Pada keesokan harinya Abu Nawas datang ke rumah abu Wardah untuk menanyakan kabar dari pengemis itu. Ia pun menjelaskan bahwa pengemis itu sangat rajin dan terampil mencabut rumput di ladang sehingga dirinya menyimpulkan bahwa pengemis itu adalah pekerja yang baik, maka dari itu abu Wardah memberikan pekerjaan yang lebih serius kepadanya.

"Sekarang dia bekerja apa?," tanya Abu Nawas 

"Tadi malam dia saya suruh untuk memisahkan kurma-kurma menjadi tiga bagian. Mari kita ke sana untuk melihatnya tentu sudah selesai pekerjaannya itu," kata Abu Wardah 

Tidak lama kemudian keduanya pun sangat terkejut ketika melihat pengemis itu tidur pulas tidak mengerjakan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya. Dengan penuh tanya Abu Wardah pun membangunkan pengemis itu.

"kenapa engkau tidak menyelesaikan pekerjaan mu yang sangat mudah itu?," tanya Abu Wardah 

"Maaf tuan kalau hanya memindahkan kurma sesungguhnya itu mudah. Yang sulit adalah membuat keputusan mana kurma yang baik Lumayan baik dan jelek,  karena saya tidak diberitahu sebelumnya," jawab pengemis.

"Sungguh itu tak terpikirkan olehku," kata Abu Wardah 

Abu Nawas pun tersenyum melihat kejadian itu. Ia pun menegur Abu Wardah karena Abu Wardah hanya bisa memberikan tugas saja tapi tidak mengajarinya dengan baik cara melakukannya.

Suatu hari Abu Nawas menemukan sekantong emas pada suatu ketika Negeri Baghdad sedang mengalami masa paceklik pertandingan, banyak yang gagal dan pasar sepi pembeli tentu saja kondisi ini sangat mempengaruhi rakyatnya. Banyak warga yang mengalami kesusahan tak terkecuali Abunawas dia dan istrinya terkadang harus berpuasa karena tidak ada makanan. 

Suatu ketika Abu Nawas berjalan-jalan di pasar untuk menghilangkan rasa jenuhnya dan tiba-tiba Abunawas menemukan kantong hitam berisi uang  dan langsung ditanam didalam tanah. Abu Nawas merenung sepanjang malam pikirannya bertanya-tanya Apakah uang didalamnya akan diambil atau tidak hatinya berpikir untuk mengambilnya karena keluarganya sedang mengalami kelaparan.

 Namun Abu Nawas teringat terus bahwa memakan harta haram bisa mendapatkan siksa kubur di dunia dan akhirat. Akan tetapi dirinya juga teringat hadis nabi yang mengatakan  "Allah subhanahuwata'ala memberimu hadiah tanpa kamu minta maka terimalah Hadiah itu jangan kamu tolak kemudian infakkanlah"

 Ketika mengingat hadits tersebut Abu Nawas berkata kepada dirinya sendiri "Sungguhkah Ini hadiah dari Allah subhanahu wa ta'ala dan hadiah itu bagi orang yang menemukan uang tersebut"

 Namun hal itu tidak menjadikan Abu Nawas membuka kantong temuannya dan masih menunggu barangkali pemiliknya akan datang.

Haripun berlalu dan ketika Abu Nawas kembali berjalan-jalan di pasar ia mendengar seorang saudagar lelaki Kaya sedang mengumum kan bahwa kantongnya hilang.

" Hai wahai para penduduk  dan barang siapa yang menemukan kantong hitam berisi uang seribu dinar maka Kembalikanlah dengan jaminan dari Allah subhanahuwata'ala," ucap saudagar kaya itu.

Mendengar hal tersebut Lalu Abu Nawas mendekati lelaki tersebut.

" Wahai Tuan negeri kami sedang mengalami masa paceklik banyak diantara kami yang hidup miskin. Seumpama uang anda ditemukan oleh orang yang mengalami kesusahan, Maukah Tuan memberikan sedikit uang secara halal?," ucap Abunawas 

"Berapa yang diinginkannya?," tanya lelaki saudagar kaya 

"sepersepuluhnya Tuan," jawab Abu Nawas 

"Aku tidak akan memberikannya sedikitpun, jika ia tidak mengembalikannya kepadaku maka di akhirat nanti akan Putut di hadapan Allah subhanahuwata'ala," ucap saudagar kaya.

 Abu Nawas mendengar perkataan tersebut  segera kembali ke rumahnya dan menceritakan kepada istrinya bahwa ia telah menemukan pemilik kantong uang tersebut.

"apa yang harus aku lakukan apa aku harus mengembalikan uang itu?," tanya Abu Nawas 

Mendengar hal itu istrinya agak marah, " aku dan anak-anakmu telah menderita kemiskinan bersamamu selama 50 tahun bahkan saat ini kita hanya mempunyai satu pakaian dan dipakai bergantian untuk salat. Selama hidup kita belum makan buah dan daging, datangilah pemiliknya desak lah dia agar memberikan sepersepuluh dari uangnya itu. Jika ia tidak setuju maka Mintalah seperseratus nya. Tapi jika masih tidak setuju maka Mintalah seperseribu nya yang berarti menerima satu Dinar karena satu Dinar lebih baik daripada tidak sama sekali," kata Istri Abu Nawas

Mendengar penjelasan istrinya itu lalu Abu Nawas pergi kembali menemui saudagar kaya di pasar.

"Hai tuan Sebenarnya saya lah penemu kantong berisi uang. Apakah Tuhan bersedia memberikan sedikit uang tersebut kepada saya meskipun hanya satu Dinar, karena beberapa hari ini keluarga saya belum makan tuan," kata Abu Nawas

 Namun saudagar kaya itu tetap pada pendiriannya untuk tidak memberikan uang tersebut. Maka di ajaklah saudagar itu ke rumah Abu Nawas.

Setibanya di rumah lalu Abu Nawas menyerahkan kantong tersebut. " Benarkah ini kantong Tuan?," tanya Abu Nawas

 "Iya benar," jawab saudagar kaya.

Kemudian lelaki tersebut membuka kartonnya dan menghitung jumlah uangnya dan jumlahnya masih tetap utuh yaitu seribu dinar.  Lalu saudagar kaya itu pamit pulang kepada Abu Nawas namun belum juga melewati pintu keluar tiba-tiba saudagar kaya itu berhenti dan berkata "Wahai orang tua aku akan menceritakan kepadamu mengenai kantong Ini, ayahku telah mewariskan kepadaku uang 3000 Dinar Sebelum meninggal Ayah berpesan kepadaku untuk membagikan sepertiganya kepada orang yang berhak menerimanya dan aku juga disuruh menjual warisan ternak lalu menginfakkan nya sebagian lagi aku gunakan untuk pergi haji maka akupun melaksanakan wasiat itu dan wasiat untuk membagikan sepertiga uang dari kekayaanku. Dalam uang tersebut aku Letakkan pada Tong ini lalu aku pergi ke kota Baghdad untuk mencari orang yang benar-benar miskin. Namun aku tidak menemukan seorang pun yang lebih berhak daripada Anda maka Ambillah uang dikantong ini semoga Allah subhanahuwata'ala memberkahimu," kata saudagar lelaki kaya tersebut

 Mendengar hal itu Abu Nawas pun Bersyukur kepada allah subhanahuwata'ala kesabaran dan kejujurannya saat menemukan uang tersebut ternyata mendapat jalan lain dari Allah. Ternyata saudagar kaya tersebut tidak hanya memberikan seperseratus yang dimintanya melainkan semua uang yang ada di kantong tersebut.

Pada suatu malam yang temaram di sinar rembulan, Raja Harun ar-rasyid ingin makan malam bersama Abu Nawas. Maka diutuslah pengawal untuk menjemput Abu Nawas dikediamannya.

 Tak lama kemudian Abu Nawas yang berpakaian Sederhana itu tiba di istana dengan penuh keceriaan karena akan bersantap Ria dengan rajanya. Begitu mengetahui kedatangan Abu Nawas Raja nampak antusias sekali maka di ajaklah Abu Nawas untuk berbintang di sebuah ruangan yang di dalamnya telah tersedia aneka makanan sebagai jamuan.

 Makanan-makanan yang tersaji terlihat cukup lezat nan lezat belum lagi ada minuman yang terlihat begitu segar. Ia melihat makanan yang ada di depannya, Abu Nawas sudah tak sabar lagi ingin menyantap makanan-makanan tersebut karena dia memang dari rumah belum makan sama sekali.

Abu Nawas masih menunggu agar raja mempersilahkan, begitu Raja mempersilahkan  Abu Nawas menyantap dengan lahap hidangan yang ada di depannya. Sementara itu raja sangat semangat sekali menceritakan tentang kerajaan dan kekuatannya namun Abu Nawas nampaknya tak terlalu fokus dengan apa yang dibicarakan oleh raja dia masih sibuk dan fokus untuk mengisi isi perutnya sambil memanjakan lidah nya karena peristiwa seperti ini jarang terjadi.

Iklan ada di sini

Related Posts

Komentar

Pengikut

Archive

Formulir Kontak

Kirim

Labels

#HP #mata panda Abbas bin Ash abu nawas abu nawas diborgol abu nawas ditangkap abu wardah adzan akad aksi aksi mulia al-quran alfamart alfatihah Alquran ambulans aplikasi apple arab arema Atheis atraksi aturan baru ayah baggy pants bagi-bagi makanan bahasa indonesia bali bangun rumah sendiri bapak-bapak batu lumpang beasiswa ber berenang berita bidadari birmingham bocah bola boneka astronot bunuh diri butir telur calon penghuni surga challenge cianjur cilik cinta cisarua covid Daegu University daftar 10 dakwah dakwah viral daniel mananta dicuri dina agustina doa doa duduk diantara dua sujud doa harian doa saat terliit hutang donat driver ojol driver online duduk diantara dua sujud emak-emak memancing ikan faisal hamudi fashion hijab fashion muslim fasih bahasa sunda fauna photography feature FIFA film fotografi indonesia gadis cantik galeri archives Gandum gangguan jiwa gaya hijab gaya hijab syahrini Ghanim Al-Muftah google gubernur jawa barat haji 2023 hakim hamil harajuku hidayah hidayah islam hijab Hijir hijrah humor abu nawas humor sufi hutang ibadah haji IISMAVO ikhlas Indonesia Vs Curacao Inggris islam ivan gunawan jakarta Jakarta International Jakarta Islamic Center jalan setapak jathilan Jeddah jepang JIC jin jahat jogja jokowi jualan kakek kakek pedagang sayur sedekah kakek sepuh kakek sepuh pencari rumput karyawan kebaran kebun kejar kasih sayang Keledai keluarga keterbatasan fisik ketulusan kisah abu nawas kisah cinta kisah haru kisah inspiratif kisah lucu kisah mualaf kisah mualaf adam fatih kisah-kisah kocak korea kota bogor kota jogja kotak amal kotak amal anti pencurian kumpulan puisi laki-laki lautan lebaran leicesterahire mainan anak majelis nurul legend makanan makkah maryam younarae masjid masuk islam maulid nabi menedukasi menghiang meninggal menjahit batu menolong mini market mobile legend mualaf mualaf cantik mualaf center yogyakarta murtad muslim leicesterahire muslimah nabi muhammad nabi saw nasi kotak netflix ODGJ ojek online ojol orang buta osaka pahala pawang hujan pedagang parfum pedagang sayur pemakaman pendeta pengemis pengendara pingsan pengurus masjid penjual di jeddah fasih bahasa sunda penuh haru perbedaan perempuan hijrah peringkat 10 netflix peringkat the glory periskop 2023 pernikahan persebaya perut petani piala dunia piala dunia 2022 Piala Dunia 2022 Qatar polisi Politeknik Negeri Jakarta prajurit kerajaan presiden Pria Muslim primadona produk amerika serikat prokes PSSI puisi puisi rindu pulang pergi qatar qori qori meninggal dunia raja ramah rantau remaja resep pembaca ridwan kamil rindu rindu kamu risol mungil roti roti buaya rumah saja salat sangat galau santri cilik sayur sayuran sedekah sedih selamat tahun baru selebgram cantik selebgram korea selebriti semangat jualan senja seorang dokter sepak bola sepeda motor serba serbi muslim seriaal the glory series netflix seseorang shadaqoh shalat isya sholat sholat berjamaah sholat gaib sholat jumat sinopsis skateboard Song Hye Kyo Stadion JIS Stadion Pakansari style hijab sujud sukur surabaya surah al-baqarah surah ar-rahman Surat Al Hujurat Surat Al Hujurat ayat 13 surga syahrini syariat islam ta'aruf tahun baru takjub tanda akhir zaman tanpa tukang tebet tema budaya teman tembok miring tempat masjid terigu The Glory The Glory Part 2 tidur menganga tiga agama tiktok timnas timnas indonesia timnas U17 top 10 topi tradisi betawi tradisi budaya tragedi kanjuruhan tren trend trend hijab trending trending topik tukang galon tukang sol sepatu tulisan Allah dan Muhammad Muncul Lagi turis UAH uas untuk kamu update ustad ustad abdul somad ustad adi hidayat ustazah Video Leicester Video Viral vira viral viral anak difabel berprestasi viral bocah viral ojol viral penjual anggur wanita cantik waung makan 2000 website wisata bukit klangon wisata jogja wortel wudhu zakat zakat fitrah zakat mal ziarah