Kisah Kocak Abu Nawas: Membagi 5 Butir Telur untuk 3 Orang Secara Adil, Tanpa Dipecah
Ilustrasi: Jawaban Kocak Abu Nawas: Membagi 5 Butir Telur untuk 3 Orang Secara Adil, Tanpa Dipecah! (tangkapan layar Youtube Doa Ibu Guru)
Kabar kecerdikan dan
kecerdasan Abu Nawas kian tersebar di seluruh negeri Baghdad. Cara
menyelesaikan masalah Abu Nawas sangat nyeleneh, namun selalu memberikan
keputusan yang adil. Nama Abu Nawas pun sampai ke istana hingga ke telinga Raja
Harun Al-Rasyid.
Suatu hari, Raja Harun
mengumpulkan semua menterinya di istana dan menanyakan soal Abu Nawas.
“Adakah diantara kalian
yang paham dengan Abu Nawas?,” tanya Raja Harun, mengawali pembicaraan.
Mendengar pertanyaan
Baginda Raja, seketika itu pula seluruh menteri yang hadir berdiri sambil
menundukkan kepala pertanda bahwa mereka juga mendengar nama Abu Nawas.
"Apakah kalian
tahu dimana Abu Nawas tinggal?," tanya raja lagi.
Kemudian, salah satu
menteri maju dan mengungkapkan bahwa dia tahu dimana Abu Nawas tinggal.
"Hamba
tahu dimana Abu Nawas tinggal, wahai Paduka yang mulia," kata menteri itu.
Saat
itu juga, rasa penasaran Raja Harun ingin mengetahui Abu Nawas kian besar. Dia
kemudian memerintahkan pengawal untuk mempersiapkan kuda menuju rumah Abu
Nawas. Rombongan Raja Harun pun berangkat dan membuat heboh para tetangga di
sekitar rumah Abu Nawas.
Sementara
itu, Abu Nawas masih terlihat santai di rumahnya dengan handuk masih melilit
karena mau mandi.
Tak
lama kemudian, pengawal kerajaan beserta Raja Harun datang dan Abu Nawas langsung
melilitkan handuknya di kepala layaknya sorban.
Melihat
penampilan Abu Nawas yang nyeleneh, membuat sang raja menahan tawanya.
"Siapa
kamu?," kata Raja Harun kepada Abu Nawas. Kemudian salah satu pengawal
kerajaan berbisik kepada Raja Harun bahwa orang itulah yang bernama Abu Nawas.
Namun
Abu Nawas justru menjawab pertanyaan raja dengan nyeleneh.
“saya ini adalah Dewa bumi Paduka yang mulia,”.
Mendapat jawaban itu,
Raja Harun tak kalah cerdik kemudian meladeni dengan pertanyaan nyeleneh juga
kepada Abu Nawas.
"Jika kamu memang
Dewa Bumi, tolong besarkan bentuk mata para pengawalku yang sipit ini,"
kata Raja Harun.
Abu Nawas yang cerdik
tak mau kalah. Dia kemudian langsung memberikan jawaban yang membuat Raja
Kagum.
"Ampun Baginda
Raja. Untuk membesarkan bentuk mata prajurit baginda, itu adalah tugas Dewa
Langit. Saya ini Dewa Bumi dan hanya bertugas bagian pusar ke bawah. Sedangkan
pusar ke atas, itu tugas Dewa Langit," kata Abu Nawas.
Sang Raja pun tertawa
dengan jawaban itu dan mengundang Abu Nawas untuk datang ke istananya.
Begitu tiba di istana,
Abu Nawas diajak masuk ke ruangan sang Raja yang disitu hanya ada dia berdua.
Tak lama kemudian,
datang istri raja atau permaisuri membawa 5 butir telur. Rupanya Abu Nawas
lebih cerdik lagi. Saat itu juga, terlintas di pikiran raja untuk memberikan
pertanyaan sulit kepada Abu Nawas.
"Hai Abu Nawas,
tolong bagi lima butir telur ini kepada tiga orang (Abu Nawas, Raja, dan
permaisurinya) secara adil, tapi tanpa dipecah," kata Raja Harun.
Tentu saja, pertanyaan
itu membuat Abu Nawas harus berpikir keras. Namun karena dia cerdas, pertanyaan
itupun langsung dijawab oleh Abu Nawas.
"Satu telur untuk
baginda, karena baginda raja sudah memiliki dua telur. Kemudian satu telur
untuk saya, karena saya juga sudah punya dua telur. Terakhir untuk permaisuri
tiga telur, karena beliau sama sekali tidak punya telur," kata Abu Nawas.
Sejenak Baginda Raja terdiam, ia masih bingung
dengan maksud Abu Nawas.Tidak lama kemudian sang raja menyadari maksud ucapan
Abu Nawas Ia pun langsung tertawa terbahak-bahak bersama sang permaisuri “kamu
memang cerdas Abu Nawas ini ada hadiah untukmu karena telah berhasil membuat
kami terhibur,”
Sejak saat itu, Abu
Nawas selalu diundang Raja Harun untuk menemaninya sekaligus memberikan
pertanyaan sulit kepada Abu Nawas.