Kisah Cerdik Abu Nawas : Jual Kedelai dengan Harga 1 Dinar
Pada sore hari Abu Nawas pulang ke rumah dengan wajah lesu dan kelelahan, pasalnya seharian Ia di hutan mengumpulkan kayu bakar dan dijualnya ke pasar untuk melepaskan rasa penatnya. Ia pun duduk Istirahat di depan rumah kemudian sang istri segera membuatkan minuman dan diberikann .
“Wahai istriku Sepertinya aku tidak kuat kalau terus-terusan begini tiap hari memikul kayu dari hutan sampai Pasar sedangkan usiaku sudah beranjak tua belikanlah aku seekor keledai Untuk meringankan pekerjaanku dia akan membantuku memikul kayu dan aku jadi lebih giat bekerja,” kata Abu Nawas membuka percakapan .
“baik saya akan memberikan uang untuk membeli keledai tapi ingat kamu harus mengembalikannya ,” balas sang istri
“ saya janji Wahai istriku,” sahut Abu Nawas
Sang istri lalu memberikan uang simpanannya kepada Abu Nawas esok paginya Abu Nawas pun pergi ke pasar untuk membeli seekor keledai setelah mendapatkan keledai yang diinginkan Abu Nawas langsung membawanya pulang.
“ akhirnya pekerjaanku akan terasa ringan,” kata Abu Nawas dalam hati.
Ia pun membuat kandang untuk tempat tidur keledainya setelah waktu menjelang pagi Abu Nawas bangun dari tidurnya, ia Mengawali hari dengan penuh ceria semua perbekalan yang akan dibawanya dipersiapkan dengan semangat tapi ketika ia hendak mengambil keledainya Abu Nawas dibuatnya terkejut, pasalnya keledai yang kemarin dibeli hilang dari kandangnya.
seketika Abu Nawas menjadi panik Ia pun memberitahukan kepada istrinya
“Wahai istriku keledai kita hilang,” tutur Abu Nawas
“apa hilang? Aku tidak mau tahu pokoknya uang pembelian keledai harus kamu kembalikan,” balasan istri
Mendengar perkataan istrinya Abu Nawas Malah semakin pusing lalu Abu Nawas berkeliling Kampung dan menanyakan kepada orang-orang.
“Apakah kalian melihat keledaiku,” taanya Abu Nawas
namun tak ada seorangpun yang mengetahuinya.
“Aduh gimana ini,” keluh Abu Nawas
Akhirnya Abu Nawas berjanji di depan orang-orang, “ apabila keledainya ditemukan dia akan menjualnya dengan harga yang murah yaitu senilai satu Dinar,”
“Dengan hal itu kamu serius Abu Nawas?,” tanya salah satu warga
“Iya saya serius,” jawab Abu Nawas
Setelah lama berkeliling tak membuahkan hasil ,Abu Nawas pun memilih untuk pulang dan ketika saat di tengah perjalanan tiba-tiba ia melihat keledainya sedang makan rumput di pekarangannya .
“Aku cari kamu kemana-mana Ternyata kamu malah berada di sini,” ucap Abu Nawas kegirangan.
Ia pun segera memberitahu istrinya,” Wahai istriku ternyata keledainya berada di pekarangan,” seru Abu Nawas.
“Syukurlah Berarti Allah masih sayang sama kita,” balas istrinya
“tapi aku bingung Wahai istriku,” kata Abu Nawas
“bingung kenapa?seharusnya kamu senang keledainya bisa kembali,” ujar istrinya.
“Iya aku senang tapi aku sudah kadung berjanji sama orang-orang,” ucap Abu Nawas
“janji-janji apa?,” tanya istrinya
“aku janji kalau keledainya ditemukan aku akan menjualnya senilai satu Dinar,” jawab Abu Nawas
“Kamu ini gimana sih keledai harga 50 Dinar akan dijual satu Dinar,” balas istrinya heran.
Setelah lama berpikir akhirnya Abu Nawas menemukan solusinya, “Wahai istriku Jangan khawatir aku tak mungkin mengingkari janjiku kepada orang-orang tapi aku punya solusi yang tepat,” sahut Abu Nawas.
Selanjutnya Abu Nawas membawa keledai tersebut di hadapan warga.
“keledaimu sudah ditemukan Abu Nawas?,” tanya salah satu warga.
“ Iya kawan dan aku akan menepati janjiku aku akan menjual keledai Ini dengan harga satu Dinar, ayo siapa yang mau membelinya?,” seru Abu Nawas
Spontan para warga langsung berebutan untuk mendapatkan keledai Abu Nawas “tunggu dulu kawan-kawan, saya belum selesai bicara,” tegas Abu Nawas
“Kalian lihat sepatu keledai yang ada di punggungnya ini harganya 100 Dinar kalau kalian berminat membeli keledaiku maka harus membeli juga sepatunya tidak boleh dipisah-pisah karena saya menjualnya sepaket,” kata Abu Nawas menjelaskan.
“itu sih sama saja bohong Abu Nawas malah kamu dapat untung besar,” jawab para warga.
Mereka pun lalu membubarkan diri tak jadi membelinya akhirnya Abu Nawas bisa kembali memiliki keledainya.
Komentar